Search This Blog

Friday, January 23, 2015

Jangan Abaikan Anak Memanggil

Ilustrasi

Seperti judulnya jangan abaikan anak memanggil, terkadang memang sudah kebiasaan anak-anak bermain dengan teriak-teriak, atau memanggil orang tuanya beberapa kali, hanya main-main atau ngerjain orang tua istilahnya.

Menurut kita itu memag biasa, dan memang terkadang kita malas menghampirinya, karena kita tahu anak kita sedang bermain, tapi hal itu berbeda dengan kisah seorang ibu ini.

Cerita ini nyata dari seorang ibu yang tinggal di sumatra bernama Tupar, mereka tinggal di sebuah pelosok kampung bojong.
saat itu anak nya sedang bermain-main sendirian di rumahnya, sedangkan ibunya membersihkan rumput di halaman depan. begitu juga dengan suaminya sedang pergi berkerja.

Saat ibunya sedang asik memotong rumput, di belakang rumah terdengar suara teriak-teriak memanggil ibunya. bu tupar menganggap itu hal biasa, karena memang sudah kebiasaan anak nya bermain seperti itu. saat itu usia anaknya sekita 8 tahun.

Namun bu tupar tetap asik melakoni pekerjaan nya, teriakan anaknya bernama Dewi masih tetap memanggil ibunya, lalu bu tupar menghampiri Dewi sang anak, betapa terkejutnya bu tupar melihat anaknya sudah berlumuran Api, sang ibu pun teriak meminta tolong sambil memadamkan api, tiba-tiba suaminya datang dan ikut memadamkan api dengan tangan nya dan menyiramnya dengan air.
telapak tangan sang suaminya pun ikut terbakar. Setelah api mulai padam Dewi di bawa kerumah sakit dengan luka bakar sekujur tubuhnya.

Betapa malang nasip Dewi, dia anak yang rajin, walaupun usianya baru 8 tahun dia sering membantu ibunya, dia mengerti orang tuanya lelah berkerja dia pun terkadang menggantikan tugas ibunya sebagian nya dengan memasak air atau memasak nasi, karena saat itu mereka tidak memakai gas hanya memakai kayu, Dewi pun hendak menyalakan api dengan menyiram nya dengan minyak tanah.
Dewi tak memperhatikan baju dress yang ia pakai terkena tumpahan minyak tanah.

Tanpa memperhatikan pakaian nya yang tersiram minyak tanah, Dewi tetap menyalakan korek api, lalu dengan cepat menyambar sekujur tubuhnya.
naas sekujur tubuh Dewi hangus. tapi Dewi tetap bertahan sampai beberapa hari di rumah sakit, sampai akhirnya Dewi meninggal dunia.

Hal itu membuat bu tupar sangat menyesal, anak kesayangan nya harus berakhir dengan tragis.
semogga kita bisa memetik hikmahnya dari cerita ini, dan jangan membiasakan anak bermain teriak-teriak, agar kita tahu mana yang main-main atau butuh pertolongan.
sebaiknya jangan membiarkan anak yang masih kecil menggantikan pekerjaan orang tua, apa lagi memasak, orang dewasa terkadang juga teledor apa lagi anak-anak.
Semogga kisah ini bisa jadi pelajaran buat kita semua. selamat jalan Dewi semogga arwah mu tenang di surga.


No comments:

Post a Comment