Search This Blog

Friday, January 23, 2015

Pengorbanan Seorang Anak pada pada Bapaknya


Cerita ini di ambil dari seorang Anak yang tinggal di negeri China, bernama Zhang da, dia mendapatkan penghargaan karena ,menjadi anak tauladan dan perbuatan yang luar biasa.

dari sembilan orang yang terpilih, dan seluruh penduduk china hanya Zhang da mendapatkan penghargaan itu.
Zhang da di anggap luar biasa karena pengorbananya kepada bapaknya. perhatian dan mengabdi pada bapaknya. sikapnya yang selalu bekerja keras pantang menyerah, perilaku dan ucapanya pun menimbulkan rasa simpati.

Pada tahun 2001 Zhang da di tinggal pergi oleh ibunya, karena sang ibu tak tahan lagi tinggal bersama bapaknya yang sakit keras,miskin, berjalan pun sudah tak mampu, saat itu pun usianya baru sepuluh tahun. hanya Zhang da yang setia menemani bapaknya yang sakit-sakitan itu.
Zhang da terpaksa harus berjuang menghidupi dirinya dan Bapaknya yang tak bisa lagi berkerja.
tak hanya mencari makan untuk orang tuanya dan dirinya, Zhang da juga membelikan obat untuk bapaknya. terus berharap akan kesembuhan Bapaknya.

Dengan memikul beban yang sangat berat, Zhang da masih melanjutkan sekolahnya, dengan berjalan kaki, melewati hutan-hutan, saat melewati hutan Zhang da sering memakan tumbuhan, daun, biji-bijian, rumput, jamur-jamuran dan buah-buahan yang dia temuinya. ia mencoba-coba semua tumbuhan itu, dia pun bisa memilih yang cocok dengan lidahnya dan memakan nya.

Setelah pulang sekolah siang dan sore hari, Zhang da berkerja memecah batu besar dan diberi upah setelah memecahkan batu-batu itu. hasil dia berkerja di pakainya untuk membeli beras, dan obat-obatan bapaknya. selama lima tahun Zhang da menjalani kehidupan yang amat berat. anak berumur sepuluh tahun sepertinya sangat luar biasa, pantang menyerah berbakti pada orang tua, bertanggung jawab, dan jujur.

Zhang da merawat ayahnya dengan baik, memandikan bapaknya nya, sampai menggendong bapak nya ke toilet. menjadi tulang punggung keluarga, ia merawat bapaknya dengan baik dan penuh kasih sayang serta tanggung jawab.

Zhang da membeli buku obat-obatan bekas dan mempelajarinya, sampai-sampai dia sendiri yang menyuntikan obat itu ke bapaknya. semua ini dia lakukan karena dia tidak sanggup membawa bapaknya untuk pergi kerumah sakit yang cukup jauh dari rumahnya, dan obat-obatan itu terlalu mahal baginya, akhirnya Zhang da ber inisiatif untuk mempelajari buku obat-obatan itu.

Zhang da anak yang luar biasa ini sudah selama lima tahun menyuntikan sendiri obat untuk bapaknya
dari hal yang dia pelajari menyuntikn injeksi kepada pasien seperti suster lainya. ia nekat demi kesehatan bapaknya.

Hal itu sangat mengharukan negeri China ini, dimana saat dia menerima penghargaan itu banyak para Pejabat, Artis,dan orang-orang terkenal lainya ikut menghadiri untuk menyaksikan Bocah luar biasa itu. seorang MC melontarkan pertanyaan nya pada Zhang da.

"Zhang da sebuat saja, kamu mau apa, dan mau sekolah dimana, dan apa yang kamu rindukan untuk terjadi dalam hidup mu?berapa uang yang kamu butuhkan, sampai kamu selesai kuliah?"
"besar nanti mau kuliah dimana, sebut saja pokoknya apa yang kamu idam-idamkan sebut saja, disini banyak Pejabat,Pengusaha dan orang terkenal yang hadir"
"Saat ini juga ratusan orang sedang melihat kamu di Tv mereka bisa membantumu!"

Zhang da hanya terdiam, lalu Mc mendesaknya lagi " Sebut saja, mereka bisa membantumu"
Zhang da masih terdiam lalu berapa menit kemudian, dengan suara bergetar Zhang da beranikan diri untuk menjawab/

"Aku mau mama kembali, Mama kembalilah kerumah, Aku bisa membantu Papah, Aku bisa cari makan sendiri, Mama kembalilah!"

Semua yang hadir tak dapat menahan air mata menyaksikan Zhang da, amat sangat tak di sangka jika Zhang da hanya meminta Mamanya kembali dari sekian banyak kemudahan baginya yang akan di penuhi. bisa membuatnya hidup enak tak perlu susah payah lagi membanting tulang dan merawat Bapaknya. dia hanya pilih Mamanya kembali,

Zhang da menunjukan rasa berbaktinya kepada orang tuanya, sebagai contoh yang luar biasa tak memikirkan dirinya sendiri bahkkan mengorbankan segalanya hanya untuk orang tuanya.
tak pantang menyerah walau keadaan sulit sekali pun dia hadapi, tak ada waktu bermain untuknya dia relakan demi orang tua yang dia sayangi. bersekolah pun masih di lanjutkan nya, dengan membiayai, sekolah nya sendiri dan menafkahi Bapaknya yang sakit-sakitan.



No comments:

Post a Comment